Hancurnya Usaha Gazprom berkat Putin
Searah dengan cara yang sudah dilakukan oleh pemerintahan, Schalke ambil sikap untuk batasi kehadiran perusahaan energi gas alam Rusia, Gazprom dalam club. "Kami setuju untuk melepaskan Gazprom dari baju team sebagai tanggapan atas tindakan yang mereka kerjakan di Ukraina," catat Schalke di website sah club
Schalke belum seutuhnya melepaskan Gazprom, namun sikap yang mereka mengambil dapat disaksikan sebagai langkah pertama ke arah pemutusan kerja-sama yang telah jalan semenjak 2007 itu. Schalke sebenarnya mempunyai jalinan baik dengan perusahaan yang saham mayoritasnya (50,2%) dipunyai pemerintahan Rusia itu. Pada Maret 2021, kedua pihak setuju untuk perpanjang kontrak sampai 2025, di mana Schalke akan memperoleh 10 juta Euro tiap tahunnya.
dibalik semua keberhasilan itu awalnya kehadiran Gazprom ke Schalke sebetulnya jadi sebuah pro-kontra. Waktu itu, pemerintahan Rusia mencari langkah supaya bisa menyuplai gas alam ke Eropa tak perlu melalui Ukraina. Mereka juga membuat persetujuan dengan Jerman untuk membuat pipa sejauh Laut Baltik dan menyambungkan langsung saluran gas di antara ke-2 negara tak perlu melalui Ukraina.
Kanselir Jerman Gerhard Schroeder punyai jalinan baik dengan Putin. Meskipun kalah atas Angela Merkel pada pemilu 2005, Schroeder langsung mendapatkan pekerjaan baru jadi orang yang dipercayai untuk mengawasi pembangunan pipa. Slot judi Online Pipa yang dibuat sejauh Laut Baltik itu dialokasikan oleh Gazprom sebagai faksi yang menyuplai gas alam ke Jerman.
Melepaskan Schalke dari utang, menolong kenaikan sarana sekolah tinggi, dan melangsungkan acara khusus pengesahan sponsor dengan eksperimen menantang Zenit, Gazprom juga berhasil bikin khalayak lupa akan pro-kontra pembangun pipa sejauh Laut Baltik.
Ya, saat sebelum Arab Saudi disebutkan usaha memakai Newcastle United untuk membikin khalayak lupa akan pelanggaran hak asasi manusia yang sudah dilakukan faksi kerajaan, atau cara sama dari Qatar Foundation dengan jadi sponsor Barcelona, Rusia dan Gazprom telah sukses lakukan hal itu melalui Schalke.
Karena suksesnya bersama Schalke, Gazprom juga memperlebar sayapnya di dunia sepakbola. Mereka sukses menggamit Chelsea, UEFA, bahkan juga FIFA, membuat nama Gazprom sebagai suatu hal yang sama dan positif di mata pencinta sepakbola. Perusahaan energi punya pemerintahan Rusia itu bahkan juga sukses menambah Crvena Zvezda alias Red Star Belgrade dan FC Orenburg ke dalam daftar portofolio club sepakbola yang mereka kontrol bersama Zenit.